Selasa, 04 Oktober 2011

Sejarah Bagel, Roti asal Eropa Timur yang Terkenal di New York dan kini hadir di Indonesia

Bagel
Bagel, mirip donat kan?
Kue yang lahir dari Eropa Timur, populer di New York dan kini hadir di Indonesia ini bentuknya sangat mirip donat. Bentuk boleh mirip donat, tapi tekstur dan cita rasanya jauh beda.
Proses pembuatan bagel ini unik, berbeda dengan cara pembuatan roti kebanyakan. Roti dengan permukaan kering, keras di luar dan mengilap ini mempunyai bagian dalam yang padat dan kenyal. Bagel, unik kan?
Dua versi legenda roti gelang bagel
Ada dua versi sejarah yang menceritakan bagaimana si bagel lahir. Pertama, bagel dibuat oleh masyarakat Yahudi sekitar tahun 1610 sebagai hadiah bagi para wanita yang baru saja melahirkan. Bagel dianggap menyimbolkan roda kehidupan baru yang akan terus berputar seperti bentuk lingkaran bagel yang tiada awal dan akhir.

Versi kedua menyatakan bagel dibuat pertama kali oleh seorang baker keturunan Yahudi di Wina, Austria, dan dipersembahkan kepada Raja Polandia, Jan III Sobieski. Tujuannya untuk merayakan kemenangan atas pertarungan Austria atas penyerbuan Turki di Wina. Untkapan hormat atas kajayaan pasukan kavaleri dalam pertempuran tersebut diwujudkan dengan membentuk adonan roti seperti sanggurdi. Sanggurdi ialah pijakan kaki pada sadel kuda sang raja.
Bagel yang kala itu masih tereja sebagai beugel diboyong ke Amerika via para imigran. Beugel menggunakan bahasa Austria.
Sarapan ala new yorker
Sekitar tahun 1980an, bagel menjadi menu sarapan terfavorit di kota Liberty. Konon katanya seorang imigran Yahudi bernama Ashkenazim lah yang memperkenalkan roti ini ke wilayah lower east side, pusat pemukiman imigran di tenggara Manhattan, New York. Hingga akhir 1920an, bagel masih menjadi makanan langka di negara bagian Amerika Serikat lain. Pada tahun 1975, roti bagel baru dikenal luas hingga mencapai Amerika utara. Perjuangan bagel sebagai artis kuliner pun dimulai.

Saking terkenalnya di New York, bagel menjadi identitas lambang kota New York. Rasanya belum lengkap ke New York bila belum mencicipi bagel.
Bagel menjadi menu sarapan ideal bagi para pekerja yang tak punya banyak waktu di pagi hari. Dengan olesan cream cheese, bagel sudah menjadi sajian pasaran seperti gorengan di Indonesia. Di kala lunch, bagel berisi salmon asap lebih disukai sebagai pengisi perut.
Time Square Hot Bagels adalah toko khusus yang menjual beragam sajian bagel. Dengan lokasi strategis di Times Square, toko ini makin populer.
Bagel Polos dan Cream Cheese
Bagel Polos dan Cream Cheese
Perjalanan virus bagel di Jakarta
Sebenarnya, di hotel bintang lima, bagel telah ada sejak lama demi memuaskan keinginan makan tamu ekspatriat. Tapi karena jumlah pembeli yang sedikit, kue ini mulai lenyap dari peredaran. Lantas bagel pun menjadi lahir kedua setelah ada BagelBagel, sebuah bagel shop mini di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Kue yang unik di lokasi yang strategis membuat jati diri bagel terasa unik. Bahkan promosi yang dilakukan menggunakan media sosial membuat bagel semakin terkenal di Jakarta.

Ragam varian bagel
Bagel memiliki banyak varian diantaranya dengan taburan biji poppy, biji wijen, bacon, keju, buah zaitun atau bawang bombay. Ingin yang polosan, tentu ada! Rasanya pun bisa yang manis versi chocolate chip, kismis, bubuk kayu manis.

Tingkat kekenyalan bagel yang berbeda-beda, disukai banyak orang. Ada yang menyukai bagel dengan tekstur padat dan kenyal. Tapi ada juga yang suka bagel dengan tekstur yang lebih ‘ringan’. Meski ringan, bagian dalam bagel tak akan menjadi remah-remah seperti roti biasa saat digigit.
Di Amerika, bagel sering diolesi dengan cream cheese. Tapi sebenarnya bagel ada juga yang berisi smoked salmon, (beef) bacon, smoked chicken atau turkey. Pada bagel jenis sandwich, lubang di bagian tengah bagel dibuat lebih kecil dari versi aslinya.
Bagel chips atau bagel sisa juga banyak diolah di toko bagel di Amerika. Bagel chips bisa ditemui di berbagai supermarket dalam kemasan. Bentuknya yakni irisan tipis yang biasa dibumbui merica, minyak zaitun, garam dengan tambahan dried herbs yang dipanggang hingga garing.
Bagel versi mancanegara
- Beugel sebutan Austria dengan ciri khas air rebusan yang dibumbui jintan, agar aromatik. Biasanya disajikan menjelang paskah.

- Bubliks adalah sebutan di Rusia. Memiliki tekstur rongga yang lebih besar dan lebih kenyal.
- Vesirinkeli disebut di Finlandia dengan cita rasa agak asin. Hal ini dikarenakan pemberian garam dalam air rebusan adonan bagel.
- Acma atau bagel ala Turki ini berlemak lebih tinggi akibat ekstra telur dan minyak. Akibatnya, bagel terasa lebih gurih dengan tekstur yang lebih lembut.
- Covrigi versi Rumania memiliki toping biji poppy dan garam kasar atau wijen sehingga rasanya jadi asin. Disajikan sebagai bingkisan saat hari raya.
- Baronkos atau riestainiai adalah adaptasi Lituania dengan diameter lubang bagel yang lebih besar. Adonannya menggunakan margarin, bukan minyak.
Cara menyimpan dan menghangatkan bagel
- Bagel bisa disimpan di lemari pendingin. Bungkus dengan plastic wrap selama penyimpanan agar teksturnya tak kering.

- Masukkan dalam freezer agar lebih awet. Dalam keadaan matang, bungkus dengan plastic wrap lalu dibekukan. Saat ingin dimakan, lunakkan dulu bagel di suhu ruang, baru panaskan dalam oven 180 derajat Celcius. Jika dirasa masih terlalu keras, celupkan sesaat di air matang sebelum dihangatkan. Jika mentah, sejajarkan adonan bagel mentah di loyang sebelum dimasukkan ke freezer. Setelah beku, bungkus bagel secara satuan dengan plastic wrap. Sebelum dimatangkan, bagel mentah harus ditaruh pada suhu ruang terlebih dahulu agar lunak.
Egg Bagel Sandwich
Egg Bagel Sandwich
Dimana bisa mendapatkan bagel?
Nah ini yang paling ditunggu-tunggu. Kalo ingin mencicipi bagel, silahkan langsung meluncur ke:

BagelBagel
Jl. Benda Raya no.10, (021) 7827218
Tekstur: Kulitnya tebal dan tak terlalu garing. Bagian dalam bagel kenyal.
Menu: variasi sandwich bagel, thai spicy chicken hingga smoked salmon.

Vineth Bakery
Jl. Panglima Polim Raya No. 63-65, Jaksel, (021) 7202702
Tekstur: Kulit tipis dan tak terlalu garing. Tak terlalu kenyal dan cenderung empuk.
Menu: Biji poppy, whole wheat.

The Deli, Four Season Hotel
Jl. HR Rasuna Said, (021) 2523456
Tekstur: Kulit garing dan tipis. Berongga dan sedikit empuk.
Menu: Wijen dan polos.

Delico Bagel
The Foodhall, Plaza Senayan
Tekstur: kulit tebal, dalam kenal dan padat. Sedikit agak empuk.
Menu: Polos, cranberry kering, bombay tabur, keju Swiss dan beberapa variasi sandwich bagel.

Gran Cafe, Grand Hyatt
Jl. MH tamrin Kav. 28-30, (021) 29921234
Tekstur: Kulit garing dan bagian dalam kenyal.
Menu: Polos dan wijen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar